SATRIO Lahskart Arfinto, remaja 16 tahun ini, bisa dibilang
salah satu anak yang berdedikasi dalam bidang musik, terutama di Kabupaten
Mojokerto. Setiap Minggu, ia merelakan waktunya untuk melatih teknik vokal
kepada teman dan juga anak-anak sesama pelajar. Untuk semua itu, dia tidak
pernah mematok tarif.
Meski belum pernah menerima pendidikan
formal dalam teknik olahsuara, namun kini Tito, sapaan akrabnya, mampu
membagikan ilmu tentang teknik vokal yang didapatkan dari pengalaman
pribadinya. ’’Sebenarnya les-les itu belum pernah, dulu waktu kecil kepingin tapi belum tersampaikan. Tapi
akhirnya bisa dapat bimbingan dan vokal berdasarkan pengalaman waktu mengikuti
berbagai lomba dan juga ajang pencarian bakat,’’ ulasnya.
Dia menceritakan, dulu waktu dirinya
masih duduk di bangku SD pernah mendapatkan pelatihan vokal saat mengikuti ajang
pencarian bakat di stasiun TV lokal. ’’Waktu itu, akhirnya saya dapat ilmu, dan
berkelanjutan waktu saya juga lolos dalam ajang pencarian,’’ ujar dia.
Dari pengalamannya tersebut, siswa yang
masih duduk di kelas XI SMA itu akhirnya berkesempatan untuk dilatih dengan
pelatih hebat berstandar nasional. ’’Saya dilatih sama Indra Aziz. Jadi saya
lebih mengerti banyak teknik vokal dari sana. Bahwa sebenarnya itu saya
mengeluarkan suara harus begini dan itu asalnya dari sini. Sebenarnya semua ada
tekniknya, terutama teknik vokal,’’ ujar dia.
Oleh sebab itu, dirinya terdorong untuk
membagikan ilmu yang didapat kepada teman maupun anak-anak pelajar lainnya,
khususnya di wilayah Mojokerto. ’’Bisa dibilang latihan bersama lah, bentuk
latihan banyak. Mulai dari pembentukan vokal yang paling dasar dasar yaitu
menggunakan diafragma. Rata-rata kan,
meskipun penyanyi yang bagus juga banyak yang masih tidak menggunakan
diafragma. Itu memang yang paling sulit,’’ ungkapnya.
Pelatihan teknik vokal itu sudah
dilakoninya sekitar enam tahun yang lalu, kemudian kini diagendakan secara
rutin setiap minggu dilakukan dua kali pertemuan yang diikuti oleh sesama
pelajar mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA. ’’Awalnya hanya kepada teman-teman
saja, tapi kemudian banyak yang ikut. Jadi kita jadwalkan untuk berlatih setiap
hari Selasa dan Kamis,’’ terang dia.
Jadi, kata dia, melatih bernyanyi
sepenuhnya adalah pada diafragma. Kebanyakan orang bernyanyi masih menggunakan
suara dari tenggorokan, kemudian akan dilanjutkan dengan latihan teknik
tambahan seperti vibrato, vibrasi, jazz voice, dan banyak lagi yang lainnya.
’’Itu kami lakukan di hari Selasa latihan khusus teknik, hari Kamisnya baru
latihan praktek akting, praktek enterpretasi, miking juga. Jadi, attitude
di panggung juga, pokoknya totalitas dalam bernyanyi semuanya,” urainya.
Latihan teknik vokal itu, merupakan
dasar untuk bekal bisa bernyanyi. Anak terakhir dari enam bersaudara ini
mengatakan, jika sudah menguasai teknik vokal, maka orang akan bisa bernyanyi
semua jenis musik. ’’Ya, bisa dipakai ke semua genre musik. Jadi, kalau
yang saya kasih itu bukan genre
tertentu saja. Kita latih yang paling dasar ini bisa dipakai ke keroncong,
campur sari, ke dangdut dan lain-lain,’’ ulasnya.
Tito menambahkan, tidak ada motivasi tertentu
dalam kegiatan latihan yang dilakukan. Dia hanya ingin berbagi ilmu kepada
anak-anak lainnya. Mengingat saat kecil dirinya kesulitan untuk mendapatkan
kesempatan itu. ’’Mungkin saya hanya ingin berbagi saja, buat apa juga belajar
kalau hanya dipakai sendiri. Apalagi saya juga senang banget mengajar bersama dengan anak-anak,’’ pungkasnya
Posting Komentar