![]() |
penandatanganan nota kesepahaman bersama Panglima TNI. |
Di usianya yang menginjak tahun ke-80, Sinar Mas berupaya untuk tak hanya tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan bersama masyarakat, tapi juga peduli serta berbagi dengan sekitar. Itu sebabnya, perayaan tahun ini berisikan kemitraan bersama beberapa perusahaan lain, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dan TNI dalam aksi kemanusiaan bagi korban bencana alam di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat
Menurut
Board Member of Sinar Mas Franky O. Widjaja, keberlanjutan adalah
harmoni antara pencapaian bisnis, kesejahteraan masyarakat, serta
kelestarian lingkungan. “Kemitraan ini adalah bentuk kepedulian kami
terhadap masyarakat yang terdampak oleh bencana alam. Kami memahami
bahwasanya pertumbuhan dan perkembangan Sinar Mas sekian lama adalah
berkat keberadaan serta peran masyarakat,” ujar Franky setelah selaku
Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, menandatangani nota
kesepahaman bantuan kemanusiaan untuk restorasi pasca bencana bersama
Panglima TNI, Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto, dan dihadiri perwakilan
perusahaan nasional lainnya.
Sebelumnya
dalam perayaan hari jadi Sinar Mas yang berlangsung di Sinar Mas Land
Plaza Jakarta, Rabu (10/10), Managing Director Sinar Mas, G.
Sulistiyanto (10/10) menyatakan, perayaan yang bernuansa sederhana
dimaksudkan sebagai bentuk simpati atas bencana alam yang terjadi di
Sulawesi Tengah, dan sebelumnya di Nusa Tenggara Barat. Sulistiyanto
yang turut melakukan penandatangananan sebagai Wakil Ketua Umum Eka
Tjipta Foundation mengatakan, sebagai langkah kepedulian, Sinar Mas
melalui ETF, bersama Yayasan Buddha Tzu Chi serta TNI tengah
merencanakan pembangunan rumah tinggal berikut infrastruktur layanan
publik seperti klinik, rumah ibadah, dan sekolah bagi warga masyarakat
yang menjadi korban bencana alam tadi.
Kemitraan
akan berbentuk pengiriman logistik ke lokasi restorasi yang
pengamanannya dilakukan pihak TNI, kemudian berlanjut ke pembangunan
infrastruktur yang dimotori oleh unit zeni TNI. Sementara lokasi dan
jumlah rumah, hingga kini masih dalam tahap koordinasi dengan semua
pihak yang berwenang. Tak kurang dari 3.000 unit rumah akan dibangun
melalui kesepakatan ini, dimana masing-masing pihak, yakni Yayasan
Budhha Tzu Chi Indonesia, ETF dan juga Indofood, masing-masing
berkontribusi sebanyak 1.000 unit rumah.
Sebelumnya,
ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi telah memberikan dukungan serupa,
baik pada fase tahap tanggap darurat, maupun rekonstruksi saat gempa
terjadi di Sumatera Barat dan Jambi tahun 2010, Tasikmalaya, Jawa Barat
tahun 2009, DI Yogyakarta-Magelang tahun 2006, dan Aceh–Nias pasca
tsunami melanda tahun 2004. Rekonstruksi yang dilakukan di Aceh bersama
sejumlah perusahaan lain, dengan dukungan masyarakat luas, diantaranya
berwujud hampir 2.600 rumah layak huni yang tersebar di Banda Aceh, Aceh
Besar serta Meulaboh, dikenal dengan nama Rumah Cinta Kasih.
Dari
sisi pemahaman mitigasi bencana alam, ETF pada tahun 2006 menerbitkan
buku berjudul Disaster Management di Negeri Rawan Bencana, beriskan
rujukan penanganan bencana yang berkelanjutan.
Posting Komentar