PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) kembali meresmikan program pendidikan ritel Alfamart Class. Kali ini berlangsung di SMK Negeri 1 Sooko, Kabupaten Mojokerto,Sabtu(27/2) kemarin.
Deputy Branch Manager Alfamart Malang, Nur Badrianto mengatakan, ini merupakan Alfamart Class ke Lima di wilayah cabang Malang. Sebelumnya juga telah diimplementasikan di SMKN Islam Durenan, Trenggalek.
’’SMK Negeri 1 Sooko ini merupakan SMK pertama di Mojokerto yang mengimplementasikan program pendidikan ritel ini. Melalui program ini, perusahaan ingin menumbuhkembangkan minat masyarakat terhadap dunia ritel melalui proses pembelajaran yang aplikatif,” ujarnya.
Tak hanya itu, sambungnya, perusahaan ingin berpartisipasi dalam menciptakan keselarasan program pendidikan dengan kebutuhan industri ritel melalui transfer knowledge dan praktik pembelajaran yang komprehensif.
’’Kami membekali siswa dengan berbagai kompetensi seperti, pengetahuan produk, softskill penjualan, transaksi dan administrasi penjualan, persediaan produk, pelayanan pelanggan, prosedur kerja, hingga kerja sama tim,’’ papar Nur Badrianto.
Nur Badrianto menambahkan, program ini diharapkan dapat menciptakan lulusan SMK yang siap kerja di lingkungan perusahaan. ’’Khususnya di industri ritel, dengan beberapa kompetensi yang telah dimiliki,’’ katanya.
Selain melakukan sinkronisasi program pendidikan, perusahaan juga akan menghibahkan laboratorium business center berupa mini toko Alfamart sebagai media praktik belajar siswa di sekolah. ’’Pengelolaannya dapat dilakukan secara mandiri oleh pihak sekolah. Para siswa juga bisa langsung mengaplikasikan ilmunya disini,’’ tutur Nur Badrianto
Sebelumnya, program pendidikan ritel Alfamart Class telah diimplementasikan di 112 SMK yang tersebar di 40 wilayah di Indonesia.
Deputy Branch Manager Alfamart Malang, Nur Badrianto mengatakan, ini merupakan Alfamart Class ke Lima di wilayah cabang Malang. Sebelumnya juga telah diimplementasikan di SMKN Islam Durenan, Trenggalek.
’’SMK Negeri 1 Sooko ini merupakan SMK pertama di Mojokerto yang mengimplementasikan program pendidikan ritel ini. Melalui program ini, perusahaan ingin menumbuhkembangkan minat masyarakat terhadap dunia ritel melalui proses pembelajaran yang aplikatif,” ujarnya.
Tak hanya itu, sambungnya, perusahaan ingin berpartisipasi dalam menciptakan keselarasan program pendidikan dengan kebutuhan industri ritel melalui transfer knowledge dan praktik pembelajaran yang komprehensif.
’’Kami membekali siswa dengan berbagai kompetensi seperti, pengetahuan produk, softskill penjualan, transaksi dan administrasi penjualan, persediaan produk, pelayanan pelanggan, prosedur kerja, hingga kerja sama tim,’’ papar Nur Badrianto.
Nur Badrianto menambahkan, program ini diharapkan dapat menciptakan lulusan SMK yang siap kerja di lingkungan perusahaan. ’’Khususnya di industri ritel, dengan beberapa kompetensi yang telah dimiliki,’’ katanya.
Selain melakukan sinkronisasi program pendidikan, perusahaan juga akan menghibahkan laboratorium business center berupa mini toko Alfamart sebagai media praktik belajar siswa di sekolah. ’’Pengelolaannya dapat dilakukan secara mandiri oleh pihak sekolah. Para siswa juga bisa langsung mengaplikasikan ilmunya disini,’’ tutur Nur Badrianto
Sebelumnya, program pendidikan ritel Alfamart Class telah diimplementasikan di 112 SMK yang tersebar di 40 wilayah di Indonesia.
Posting Komentar